Batam — Pemerintah Kota Batam melalui Inspektorat Kota Batam menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) bagi SD dan SMP Swasta se-Kota Batam Tahun 2025, pada Rabu (15/10/2025) bertempat di Aula lantai 4 Kantor Wali Kota Batam. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan kepala sekolah dan bendahara sekolah swasta penerima Dana BOSP dari seluruh wilayah Kota Batam. Acara tersebut diinisiasi oleh Inspektorat Kota Batam sebagai upaya meningkatkan pemahaman pihak sekolah terkait tata kelola keuangan pendidikan yang baik, transparan, dan sesuai peraturan. 
Dalam wawancara yang disiarkan secara langsung di 100.7 Batam FM Kepala Inspektorat Kota Batam Hendriana Gustini, S.Sos., CGCAE menyampaikan bahwa sosialisasi ini adalah langkah pembinaan agar Kepala sekolad dan jajaranya menggunakan dana BOSP sesuai dengan petunjuk atau aturan yang ada.
Tiga narasumber utama turut hadir, yakni Ibtu Marihot Pakpahan, SH, MH dari Satreskrim Polresta Barelang, Priyandi Firdaus, SH, MH dari Kejaksaan Negeri Batam, serta Dr. Lagat Paroha Patar Siadari, SH, MH, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kepulauan Riau. Ketiganya memberikan pemaparan dari sudut pandang masing-masing lembaga terkait aspek hukum, etika, dan pelayanan publik dalam pengelolaan dana pendidikan.
Acara dibuka secara resmi oleh Wali Kota Batam, H. Amsakar Ahmad, yang hadir mendadak untuk memberikan pengarahan langsung kepada peserta. Dalam sambutannya, Amsakar Achmad menegaskan bahwa dana BOSP menjadi salah satu perhatian utama pemerintah karena menyangkut tata kelola keuangan di lingkungan pendidikan. Ia berharap, melalui sosialisasi ini, penggunaan dana BOSP dapat berjalan transparan, akuntabel, dan tepat sasaran sehingga memberikan manfaat bagi sekolah serta peserta didik. “Dana BOSP ini selalu menjadi atensi karena tata kelolanya masih perlu penyempurnaan. Saya ingin ke depan penggunaannya betul-betul tepat sasaran dan memberi manfaat nyata, baik bagi sekolah maupun bagi anak didik kita,” ujar Amsakar.
Lebih lanjut, Amsakar menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai fokus utama arah kebijakan Pemerintah Kota Batam. Ia menyebut dari 15 kebijakan strategis yang dijalankan, tujuh di antaranya berorientasi pada peningkatan kualitas SDM, mulai dari program beasiswa pendidikan, jaminan kesehatan UHC (Universal Health Coverage), program BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan, hingga bantuan seragam gratis untuk siswa sekolah negeri dan swasta. Namun, Amsakar menegaskan bahwa investasi di bidang pendidikan bukanlah hasil yang bisa terlihat secara instan, melainkan proses panjang yang memerlukan konsistensi dan kesabaran. “Pendidikan ini investasi jangka panjang, hasilnya baru terlihat satu generasi. Tapi kalau tidak dimulai dari sekarang, kita akan kehilangan arah di masa depan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi bonus demografi Indonesia tahun 2035–2045, di mana generasi produktif akan mendominasi struktur penduduk nasional. “Kalau usia produktif tidak kita kelola dengan baik, bonus demografi bisa jadi malapetaka. Karena itu, pendidikan adalah fondasi paling mendasar untuk membentuk generasi yang kompeten dan berdaya saing,” ujarnya. Amsakar juga mendorong sekolah-sekolah swasta untuk terus meningkatkan mutu dan prestasi agar mampu bersaing dan menjadi pilihan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Batam berharap seluruh satuan pendidikan, khususnya sekolah swasta, dapat mengimplementasikan tata kelola BOSP yang transparan, efisien, dan berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan di Batam. //
 
	 
				