Live Streaming
super me

super me

Page 2 of 163

Batam - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menggelar Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi dalam Rangka Harmonisasi Kewenangan Pusat dan Daerah melalui Evaluasi Implementasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Swiss-Belhotel Harbour Bay, Batuampar, Rabu (22/10/2025).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam, Mayjen TNI Dr. Heri Wiranto, M.M., M.Tr.(Han) dan Staf Ahli Gubernur Kepri Bidang Pemerintahan dan Hukum, Sardison. Heri Wiranto menjelaskan bahwa rakor ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan maraton yang digelar di tiga zona, yakni zona timur di Sulawesi, zona tengah di Bali, dan zona barat di Batam.

“Pertemuan seperti ini menjadi sarana bagi kami untuk menyerap masukan dari daerah. Setelah lebih dari sebelas tahun penerapan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, tentu banyak dinamika dan tantangan baru yang perlu direspons,” ujarnya.

Menurut Heri, forum koordinasi ini tidak hanya mengevaluasi pelaksanaan otonomi daerah, tetapi juga menyiapkan langkah perbaikan regulasi ke depan. Salah satunya adalah pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Daerah Kepulauan yang diharapkan memberi perhatian lebih kepada wilayah dengan karakteristik maritim.

“Masukan dari daerah sangat penting. Semua tetap dalam bingkai NKRI, tetapi kita ingin aturan yang lebih adaptif terhadap kebutuhan di lapangan,” tambahnya.

Menanggapi hal itu,Walikota Batam Amsakar Achmad menyambut baik forum tersebut. Ia menyebut kegiatan ini menjadi ruang bagi daerah untuk menyampaikan aspirasi, termasuk berbagai kendala yang muncul akibat pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

“Spiritnya adalah menggali informasi dari bawah dan mempertemukannya dalam forum seperti ini. Dari situ kita bisa tahu apa yang perlu disinkronkan agar pemerintahan berjalan lebih efektif,” kata Amsakar.

Ia menilai masih ada sejumlah urusan yang belum sepenuhnya harmonis. Salah satunya pengawasan terhadap kawasan industri dan pengelolaan pendidikan menengah yang masih menjadi kewenangan provinsi. Padahal, kebutuhan di lapangan sering kali muncul di tingkat kota.

“Kami di Batam memiliki 31 kawasan industri, namun pengawasannya di provinsi. Begitu juga dengan tingkat SMA yang sangat ramai, tetapi pengelolaannya bukan di kota masih, melainkan di tingkat provinsi. Ini perlu disesuaikan agar tidak menghambat kinerja dan pelayanan publik,” jelasnya.

Menurut  Walikota batam Amsakar, hubungan antara pusat, provinsi, dan kabupaten/kota seharusnya tidak berjalan seperti rivalitas, melainkan saling memperkuat. 

“Tidak boleh seolah-olah provinsi dan kabupaten/kota menjadi pesaing. Semua harus sinergis, karena tujuan akhirnya adalah kemajuan masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, walikota Batam juga menyoroti pentingnya perubahan pola dana transfer ke daerah, terutama bagi wilayah kepulauan seperti Kepulauan Riau. Ia menilai formula pembagian anggaran saat ini masih berbasis luas daratan, padahal sebagian besar wilayah Kepri merupakan perairan.

“Sudah saatnya alokasi dana mempertimbangkan potensi laut. Provinsi Kepri 96 persen laut, hanya 4 persen darat. Batam pun serupa, sekitar 66 persen laut dan 34 persen darat. Kalau formula dana perimbangan tidak menyesuaikan kondisi ini, tentu sulit bagi daerah kepulauan untuk tumbuh optimal,” ujarnya.

Amsakar berharap seluruh masukan yang muncul dari rapat koordinasi tersebut dapat menjadi bahan evaluasi nyata bagi pemerintah pusat dalam merumuskan kebijakan baru.

“Kalau semuanya bisa berjalan harmonis dan saling memperkuat, tata kelola pemerintahan akan lebih baik dan pelayanan kepada masyarakat semakin maksimal,” tutupnya.

Batam (21/10) – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kepulauan Riau resmi memiliki jajaran komisioner baru untuk periode 2025–2028. Dilantik oleh Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura di Gedung Daerah Kota Tanjungpinang, selasa 21 Oktober 2025.

Nyanyang Haris Pratamura dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran KPID Kepri dalam menjaga kedaulatan informasi di wilayah perbatasan.

“Kepri adalah provinsi dengan ribuan pulau dan berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga. Kondisi ini menuntut KPID untuk bekerja lebih keras, tidak hanya dalam pengawasan, tetapi juga dalam inovasi penyiaran agar informasi yang diterima masyarakat tetap mencerminkan jati diri bangsa,” ujar Nyanyang Haris.

Wagub juga menekankan bahwa penyiaran di Kepri bukan sekadar hiburan, tetapi berkaitan erat dengan kedaulatan informasi dan identitas nasional. Oleh karena itu, ia mendorong agar KPID memperkuat empat aspek utama:

  1. Membentengi ideologi bangsa dari konten asing yang tidak sesuai nilai-nilai Pancasila dan budaya Melayu.
  2. Menguatkan konten lokal, termasuk potensi maritim, budaya, dan UMKM Kepri.
  3. Meningkatkan literasi digital masyarakat, terutama di pulau-pulau terpencil.
  4. Membangun sistem pengawasan dinamis terhadap siaran lintas batas.

Pemerintah Provinsi Kepri menyatakan komitmennya untuk terus bersinergi dengan KPID, tidak hanya dalam bentuk seremonial, tetapi juga dalam implementasi nyata. Sinergi ini meliputi integrasi program kerja antara Pemprov dan KPID, terutama dalam memastikan konten siaran yang bersifat edukatif bagi masyarakat Kepri. Pemprov juga mendukung penuh langkah KPID dalam memperluas akses informasi ke daerah-daerah perbatasan. Pemerintah menilai, peran media sangat penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, sehingga keberadaan KPID menjadi jembatan koordinasi antara pemerintah, lembaga penyiaran, dan seluruh pemangku kepentingan di bidang media.

Dari sisi pendanaan, Wagub menegaskan bahwa dukungan anggaran terhadap KPID tetap disiapkan sesuai kebijakan pemerintah daerah. Hal ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov Kepri dalam memperkuat kelembagaan penyiaran di tingkat daerah.

Dalam pleno pertama yang dilaksanakan komisioner KPID Kepri usai pelantikan, Henky Mohari kembali dipercaya menakhodai KPID Kepri sebagai Ketua, didampingi oleh Indra Ispurtanto sebagai Wakil Ketua.

Adapun susunan lengkap KPID Kepri periode 2025–2028 adalah sebagai berikut:

  • Ketua: Henky Mohari
  • Wakil Ketua: Indra Ispurtanto
  • Koordinator Bidang Isi Siaran: Ahmad Dani
  • Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran dan Pelayanan Publik (PKSP): Walter Panjaitan
  • Koordinator Bidang Kelembagaan: Ramon Damora
  • Anggota Bidang Kelembagaan: Tito Suwarno
  • Anggota Bidang Isi Siaran: Bambang Sumitro dan Henky Mohari
  • Anggota Bidang PKSP: Indra Ispurtanto

 

Dengan dilantiknya komisioner baru ini, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berharap KPID Kepri dapat menjadi mitra strategis dalam memperkuat literasi digital, membentengi ideologi bangsa, serta memastikan setiap siaran membawa nilai edukasi dan kebanggaan bagi daerah perbatasan. //

Magelang, 21 Oktober 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melaksanakan kegiatan Forum Edukasi dan Temu Bisnis Keuangan Syariah (FEBIS) dan Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah (SAKINAH) di Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Senin (20/10), sebagai upaya memperkuat literasi keuangan syariah dan kemandirian ekonomi UMKM.

Kegiatan yang juga merupakan peringatan Hari Santri Nasional ini dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, serta Ketua PBNU Bidang Ekonomi Fahmy Akbar Idries, Pengasuh Pondok Pesantren APIAsri Tegalrejo K.H. Achmad Izzudin, serta diikuti oleh lebih dari 2.000 santri dan 79 pelaku UMKM.

Friderica menyampaikan bahwa pesantren memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi umat melalui literasi keuangan dan kewirausahaan.

“OJK berkomitmen membangun kemandirian umat melalui penguatan ekosistem ekonomi syariah. Pesantren bukan hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga motor penggerak ekonomi umat yang berperan penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan kemandirian ekonomi masyarakat,” kata Friderica.

Lebih lanjut, Friderica menjelaskan bahwa keuangan syariah memiliki tiga karakter utama yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional, yakni mendorong pemerataan ekonomi, memperkuat stabilitas perekonomian, dan mewujudkan sistem keuangan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. Ia menegaskan, ketiga nilai tersebut menjadi dasar penting bagi OJK dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh umat.

Senada, Fahmy Akbar Idries menegaskan pentingnya kemandirian ekonomi di kalangan santri sebagai bagian dari upaya memperkuat khidmat ekonomi Nahdlatul Ulama.

“Saya berharap nanti adik-adik santriwan-santriwati ini yang cowok jadi pengusaha, yang cewek juga jadi pengusaha. Dodol gorengan ya pengusaha, buka toko ya pengusaha, semuanya pengusaha. Supaya apa? Supaya mempercepat kemajuan bangsa Indonesia,” kata Fahmi.

Rangkaian kegiatan mencakup edukasi keuangan syariah, workshop pengembangan usaha, dan business matching antara pengusaha UMKM dengan lembaga jasa keuangan syariah. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Nahdlatul Ulama Business Catalyst (NUBIC) yang mengedepankan edukasi, inkubasi, dan akselerasi UMKM pada ekosistem syariah.

OJK menegaskan bahwa peningkatan literasi keuangan di lingkungan pesantren merupakan langkah nyata dalam memperluas akses keuangan nasional dan memperkuat ekonomi inklusif berbasis nilai-nilai keadilan dan keberlanjutan.

 

OJK dan LPS Mengajar di SMA Negeri 3 Yogyakarta

Masih di hari yang sama, Friderica melanjutkan rangkaian kegiatan edukasi keuangan dengan menjadi narasumber dalam program OJK dan LPS Mengajar di SMA Negeri 3 Yogyakarta, bersama Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Anggito Abimanyu.

Kegiatan bertema “Generasi Muda Mandiri Finansial, Menuju Indonesia Emas” ini diikuti oleh sekitar 650 pelajar, guru dan karyawan, serta menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-14 OJK.

Dalam sesi tersebut, Friderica menekankan pentingnya literasi keuangan di kalangan generasi muda yang kini semakin akrab dengan layanan keuangan digital.

“Teknologi memang memudahkan hidup kita, tapi juga membawa risiko. Karena itu, penting bagi generasi muda untuk berhati-hati dalam berbagi data pribadi dan memahami cara menggunakan layanan keuangan digital secara bijak,” kata Friderica.

Lebih lanjut, Friderica menegaskan bahwa terdapat hubungan erat antara tingkat literasi keuangan dengan kesejahteraan masyarakat. Ia menjelaskan, semakin baik pemahaman masyarakat dalam mengelola keuangan, semakin besar pula peluang untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera dan mandiri secara finansial.

Sementara itu, Anggito Abimanyu dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kesuksesan berawal dari kemampuan seseorang untuk memperbaiki diri, tetap optimis, dan menaklukkan dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain. Ia menekankan pentingnya memiliki cita-cita besar, semangat tinggi, serta sikap ikhlas dan bersyukur dalam menjalani setiap amanah yang diberikan.

Sebagai bagian dari kegiatan, OJK juga memperkenalkan platform LMSKU (Learning Management System Edukasi Keuangan) dan program OJK PEDULI (Penggerak Duta Literasi Keuangan Indonesia), serta mengukuhkan dua Duta Literasi Keuangan dari siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta.

Melalui dua kegiatan tersebut, OJK menegaskan komitmennya dalam memperkuat literasi keuangan di berbagai lapisan masyarakat, dari pesantren hingga sekolah, guna mencetak generasi cakap finansial menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam pertemuan dengan Senator Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat, Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, menegaskan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Batam sebagai tujuan investasi dunia. 

Fary menegaskan bahwa pemerintah pusat melalui BP Batam berkomitmen kuat menjadikan Batam sebagai tujuan investasi dunia. 

Upaya ini didukung dengan kebijakan nasional yang fokus pada penyederhanaan regulasi dan percepatan perizinan bagi investor asing. 

“Batam will become a role model for economic growth. And also, President Prabowo direct to us how to simplify regulation and license,” ujar Fary di hadapan delegasi Arizona State Senate.

 Data BP Batam mencatat, kinerja ekspor-impor Batam juga menunjukkan tren positif. Pada paruh pertama 2025, nilai ekspor Batam mencapai USD 9,6 miliar. Naik 27,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

 Sementara impor meningkat 29,8% menjadi USD 7,2 miliar, menandakan meningkatnya aktivitas industri dan perdagangan. 

Pertemuan ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi kerja sama yang lebih konkret antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam bidang investasi, teknologi, dan industri manufaktur berorientasi ekspor.

Jakarta – Penyelenggaraan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025 yang mengusung tema “Pasar Modal untuk Rakyat, Satu Pasar Berjuta Peluang”, resmi menutup seluruh rangkaian acaranya pada Sabtu (18/10). Selama dua hari pelaksanaan, yakni 17-18 Oktober 2025 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), antusiasme khalayak yang sangat tinggi hingga mencatatkan rekor 11.682 pengunjung langsung (onsite), meningkat 51,4% dibandingkan 7.716 pengunjung langsung CMSE 2024 yang sebelumnya berlangsung sehari lebih banyak, yakni tiga hari. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, dalam laporan penutup CMSE 2025 menyampaikan, antrian pengunjung bahkan mengular dari lobby Gedung BEI hingga pintu masuk MRT Istora Mandiri yang berjarak sekitar 500 meter. “Hal tersebut menjadi bukti nyata besarnya minat masyarakat untuk mengenal lebih dekat dunia pasar modal,” ujar Jeffrey, Sabtu (18/10). Selama dua hari penyelenggaraan, total ada 48.308 pengunjung CMSE 2025 baik langsung maupun virtual.

Jumlah tersebut meningkat 12,3% dibandingkan 43.008 total pengunjung CMSE tahun lalu yang dilaksanakan selama tiga hari. Sebanyak 36.626 pengunjung telah menyaksikan CMSE 2025 melalui kanal YouTube Indonesia Stock Exchange dan kegiatan nonton bareng (nobar) di berbagai Kantor Perwakilan BEI di seluruh Indonesia, atau naik 3,8% dibandingkan 35.292 penonton daring CMSE 2024 yang digelar tiga hari. Jika dibandingkan per hari, rata-rata total pendaftar per hari CMSE 2025 mencapai 12.590 orang, meningkat 208,6% dibandingkan 4.079 pendaftar per hari CMSE 2024. Rata-rata total pengunjung per hari tahun ini tercatat 24.154 orang, naik 68,5% dibandingkan 14.336 pengunjung per hari tahun lalu. Untuk pengunjung langsung, rata-ratanya 5.841 peserta per hari, meningkat 127,1% dibandingkan 2.572 peserta per hari CMSE 2024. Sedangkan pengunjung virtual rata-rata mencapai 18.313 penonton per hari, naik 55,7% dibandingkan 11.764 penonton per hari pada CMSE 2024. Selama 2 hari pelaksanaan, CMSE 2025 telah diramaikan oleh 13 narasumber dan 6 moderator, serta 88 booth dan 95 tenant.

Menurut Jeffrey, data tersebut membuktikan bahwa tingginya antusiasme pengunjung, baik luring maupun daring, terhadap penyelenggaraan CMSE yang terus meningkat dari tahun ke tahun. “CMSE tahun ini bukan sekadar rangkaian seminar serta pameran, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk memperkuat literasi, inklusi, dan partisipasi masyarakat dalam mendorong pertumbuhan pasar modal yang berkelanjutan,” lanjut Jeffrey. Jeffrey menambahkan, tema yang diangkat di setiap sesi pada CMSE 2025 menggambarkan keberagaman dan potensi luar biasa pasar modal Indonesia. Dimulai dari hari pertama melalui Seminar Utama yang membahas tentang Peran Dunia Usaha dan Pasar Modal dalam Pertumbuhan Ekonomi  Nasional, berlanjut dengan podcast bersama dua figur publik yang menginspirasi generasi muda, Nycta Gina dan El Rumi, dan ditutup dengan talk show lintas agama yang memberikan beragam perspektif spiritual dari 3 pemuka agama, Husein Ja’far Al Hadar, Pendeta Marcel, dan Bhante Dhirapunno.

Pada hari kedua, pengunjung juga berkesempatan mendengar kisah nyata melalui talk show bersama tiga investor rakyat, menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PT Majoris Asset Management dengan Istiqlal Global Fund untuk pengelolaan produk wakaf saham serta mengikuti talk show terkait produk filantropi syariah di pasar modal, hingga menutup CMSE 2025 dengan talk show inspiratif yang mengajak audiens menjaga kesehatan, baik raga maupun finansial bersama Ade Rai. “Semua sesi ini mengajarkan satu hal penting: bahwa siapa pun dapat menjadi bagian dari pasar modal, dari mana pun asalnya dan apapun profesinya,” kata Jeffrey. Adapun rekaman seluruh sesi seminar CMSE 2025 masih dapat diakses oleh publik melalui kanal YouTube Indonesia Stock Exchange.

Menjadi bagian dari kampanye nasional Aku Investor Saham, CMSE 2025 turut mencatat capaian positif dari rangkaian kegiatan Road to CMSE 2025 yang digelar sejak Maret hingga Oktober 2025 di berbagai wilayah Indonesia. Kegiatan tersebut telah diikuti oleh 185.630 peserta melalui 101 kegiatan yang melibatkan 134 mitra dari perguruan tinggi, instansi, komunitas dan anggota bursa, serta berhasil mencetak sejumlah 184.787 investor baru di pasar modal. Selain itu, program Guruku Investor Saham yang juga menjadi bagian dari kampanye Aku Investor Saham telah diikuti oleh 6.545 guru dan tenaga pendidik di seluruh Indonesia melalui 103 kegiatan dan berhasil mencetak 2.887 investor saham baru. Melalui program ini, BEI terus berupaya menumbuhkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya investasi sejak dini, serta menjadikan guru sebagai agen literasi keuangan di lingkungannya. Dengan dukungan sinergis antara Otoritas Jasa Keuangan, Self-Regulatory Organization (SRO), Anggota Bursa, Perusahaan Tercatat, Manajer Investasi, dan berbagai mitra lainnya, Jeffrey berharap penyelenggaraan CMSE 2025 dapat menjadi momentum bersama untuk terus membangun pasar modal yang lebih kuat, inklusif, berintegritas dan berkelanjutan. “Karena dengan pasar modal untuk rakyat, akan tercipta satu pasar dengan berjuta peluang, peluang untuk tumbuh, berdaya saing, dan maju bersama,” imbuh Jeffrey

Kupang, 19 Oktober 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat peran sektor jasa keuangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan, khususnya di kawasan timur Indonesia. Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam pertemuan dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi NTT dan Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) Provinsi NTT di Kantor OJK NTT, Jumat (17/10). Dian menjelaskan bahwa sektor perbankan masih memiliki peluang besar dalam pengembangan usaha di Nusa Tenggara Timur (NTT), seiring dengan meningkatnya kinerja ekonomi dan potensi sektor unggulan daerah.

“NTT memiliki fondasi ekonomi yang kuat dan terus menunjukkan tren positif. Ini menjadi momentum bagi industri perbankan untuk lebih aktif menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor produktif yang berdaya saing,” kata Dian. Dari sisi kinerja, industri perbankan di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menunjukkan perkembangan yang stabil dengan potensi pertumbuhan lebih besar ke depan. Hingga Agustus 2025, aset perbankan tumbuh sebesar 4,04 persen, penyaluran kredit meningkat 1,52 persen, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 5,96 persen. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat 120,37 persen, mencerminkan tingginya kebutuhan pembiayaan untuk mendorong aktivitas ekonomi daerah. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 4,10 persen masih berada dalam batas yang terkelola, dengan ruang perbaikan melalui peningkatan kualitas pembiayaan dan penguatan manajemen risiko. Selama tahun 2024, jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara masing-masing tumbuh sebesar 57,64 persen dan 53,78 persen.

Dengan 1.637 daya tarik wisata yang tersebar di 22 kabupaten/kota, potensi pariwisata NTT menjadi peluang besar bagi perbankan untuk mendukung ekosistem wisata, termasuk pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar destinasi unggulan. Pada Triwulan II 2025, ekonomi NTT tumbuh sebesar 5,44 persen dan menempati posisi ke-9 secara nasional. Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh sektor pertanian sebesar 1,99 persen, perdagangan 1,62 persen, dan administrasi pemerintahan 0,71 persen. Namun, meskipun sektor pertanian merupakan lapangan usaha terbesar keempat di NTT, penyaluran kredit pada sektor ini masih relatif rendah, dengan porsi 4,66 persen dan pertumbuhan tahunan hingga Agustus 2025 sebesar 1,05 persen. Selain itu, indikator kesejahteraan masyarakat juga menunjukkan perbaikan. Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 menjadi Rp2.186.826 atau meningkat 2,96 persen, serta penurunan Gini Rasio hingga Maret 2025 menjadi 0,315, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional 0,375, menunjukkan potensi bagi penguatan layanan perbankan dan pembiayaan konsumtif.

Dian menambahkan, potensi ekonomi kelautan NTT juga sangat menjanjikan. Provinsi ini merupakan penghasil rumput laut terbesar kedua di Indonesia setelah Sulawesi Selatan, dengan kontribusi 15,20 persen dari total produksi nasional. Selain rumput laut, sumber daya laut seperti garam, ikan kerapu, dan lobster memiliki nilai ekonomi tinggi yang dapat dikembangkan melalui dukungan perbankan. “Dengan optimalisasi peran intermediasi dan inovasi layanan keuangan, perbankan dapat menjadi motor penggerak utama dalam memajukan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT,” kata Dian. Bersamaan dengan kunjungan kerjanya di NTT, Dian juga melaksanakan pertemuan dengan dengan Gubernur NTT Emanuel Melki Laka Lena, Rabu (15/10) bertempat di Rumah Jabatan Gubernur NTT. Dalam pertemuan tersebut, OJK dan Pemerintah Provinsi NTT membahas perkembangan ekonomi daerah, peran sektor jasa keuangan, serta langkah strategis untuk memperluas akses dan literasi keuangan masyarakat, terutama di wilayah pelosok dan kepulauan (terutama daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Fokus pembahasan diarahkan pada peningkatan pembiayaan kepada sektor produktif seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan UMKM guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan.

Gubernur NTT mengharapkan peran OJK dan industri perbankan di provinsi NTT untuk berkolaborasi dengan otoritas daerah dan pelaku usaha dalam rangka berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Selain melakukan pertemuan dengan pemerintah daerah dan industri jasa keuangan, Dian juga memberikan kuliah umum di Universitas Nusa Cendana, Kamis (16/10), sebagai bagian dari program OJK Mengajar dengan tema “Perbankan Indonesia: Antara Inovasi, Regulasi, dan Kepercayaan Publik dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional.” Dalam kuliah tersebut, Dian menekankan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap sistem keuangan. Pemahaman terhadap literasi keuangan, digitalisasi perbankan, dan etika keuangan menjadi fondasi penting bagi masa depan ekonomi yang tangguh. OJK akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku industri jasa keuangan untuk mendukung pembangunan ekonomi yang merata di seluruh Indonesia. Kolaborasi antara otoritas, dunia pendidikan, dan sektor keuangan menjadi kunci dalam mewujudkan masyarakat yang semakin sejahtera dan berdaya saing.

Dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-3, Hotel Santika Batam akan menggelar serangkaian acara spesial pada tanggal 24–25 Oktober 2025 yang berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Kepualauan Riau dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, dengan puncak kegiatan berupa pemecahan rekor MURI untuk kategori “Masak Besar dan Terbanyak Ikan Asam Pedas Khas Kepulauan Riau Menggunakan Cabai Kering”. 

Event spektakuler ini menjadi wujud apresiasi Hotel Santika Batam terhadap budaya kuliner lokal sekaligus bentuk kebersamaan bersama masyarakat dan mitra kerja. Kegiatan pemecahan rekor ini akan melibatkan tim dapur hotel bersama beberapa partner dengan sajian khas Ikan Asam Pedas yang menjadi ikon rasa dari Provinsi Kepulauan Riau. 

Selain pemecahan rekor MURI, Hotel Santika Batam juga telah menyiapkan berbagai kegiatan menarik lainnya seperti:

  1. Fun, Walk, & Plogging Santika 3rd Anniversary, yang mengajak masyarakat untuk hidup sehat sekaligus mengumpulkan sampah disepanjang rute, yang berhubungan dengan program Santika Sahabat Bumi.
  2. Kids Coloring Competition, lomba mewarnai untuk anak-anak dengan tema “Budaya” yang bisa diikuti anak umur 7 sampai 9 tahun.
  3. Permainan KIM, permainan tradisional khas Sumatera Barat yang penuh semangat dan hiburan, dan tentunya banyak hadiah yang menanti.
  4. Bazar Kuliner, akan banyak tenant kuliner yang dapat dikunjungi dalam acara ini.

 Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tamu penting, mitra bisnis, dan perwakilan pemerintah daerah, serta diharapkan menjadi momentum mempererat hubungan baik antara Hotel Santika Batam dan seluruh lapisan masyarakat. 

“Tiga tahun perjalanan Hotel Santika Batam merupakan bukti komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik dengan sentuhan kearifan lokal. Melalui perayaan ini, kami ingin berbagi kebahagiaan dan memperkenalkan kekayaan kuliner khas Kepri kepada masyarakat luas,” ujar Mira, Public Relation Hotel Santika Batam. 

Hotel Santika Batam berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga dapat mengangkat potensi kuliner daerah ke kancah nasional serta memperkuat citra Batam sebagai destinasi wisata yang kaya budaya dan kuliner.

 

Nama saya Arvin Max Patty, siswa kelas 10 jurusan Teknik Permesinan di SMK Negeri 6 Batam. Beberapa waktu lalu, saya mendapat kabar yang sangat berharga saya terpilih sebagai salah satu dari 50 delegate fully funded yang akan mengikuti FPU Leader Forum 2025 di Universitas Indonesia, Depok, pada 13 Desember 2025 mendatang. 

FPU Leader Forum merupakan ajang yang mempertemukan lebih dari 500 pelajar muda dari seluruh Indonesia untuk belajar, berdiskusi, dan bertukar gagasan seputar kepemimpinan dan perubahan sosial serta bertumbuh bersama. Dari ratusan pendaftar, saya tidak menyangka bisa menjadi salah satu yang mendapatkan pendanaan penuh (fully funded) untuk berangkat dari Batam ke Jakarta-Depok. 

Perjalanan menuju kesempatan ini bukan hal yang instan. Saya mengikuti  Seleksi berkas untuk tahap pertama dan tahap kedua seleksi wawancara dan tahap yang ketiga seleksi tahap Essay di tahap akhir ini saya banyak belajar tentang bagaimana menulis esai, memperkuat karakter kepemimpinan, dan terus percaya bahwa pelajar SMK juga punya peluang besar untuk tampil di tingkat nasional. Dukungan guru dan teman-teman di sekolah menjadi salah satu motivasi terkuat saya. 

Bagi Arvin, kesempatan ini bukan hanya tentang berangkat ke Jakarta, tapi tentang membuktikan bahwa anak Batam juga bisa melangkah sejauh ini. Saya ingin membawa semangat pelajar daerah agar berani bermimpi lebih besar dan terus berproses tanpa takut gagal.

Saya ingin menunjukkan bahwa semangat, kerja keras, dan keyakinan bisa membuka jalan bahkan dari tempat yang mungkin belum banyak dikenal. 

Melalui kegiatan FPU Leader Forum, Arvin berharap dapat memperluas wawasan, bertemu dengan pelajar dari berbagai latar belakang, dan berkolaborasi dalam menciptakan ide-ide perubahan sosial. Ia juga ingin menjadi inspirasi bagi pelajar lainnya untuk berani bermimpi besar dan percaya bahwa setiap usaha yang dilakukan dengan tulus pasti membuahkan hasil.

“Melalui forum ini, saya ingin membawa semangat pelajar daerah agar berani bermimpi lebih besar dan terus berproses tanpa takut gagal,” tutupnya. 

Menariknya, pada kegiatan FPU Leader Forum 2025 nanti juga akan hadir sejumlah tokoh nasional dan inspiratif, salah satunya Dr. Anies Baswedan, yang dikenal luas sebagai pendidik dan pemimpin dengan visi perubahan. Kehadiran para pembicara nasional diharapkan dapat memberikan wawasan baru serta inspirasi bagi para pelajar untuk berperan aktif dalam membangun masa depan bangsa. 

Pada Desember mendatang, Arvin akan bergabung dengan ratusan pelajar lainnya di kampus Universitas Indonesia untuk mengikuti berbagai sesi pelatihan, diskusi kepemimpinan, dan kegiatan inspiratif lainnya dalam FPU Leader Forum 2025. Malalui kegiatan ini, saya berharap bisa menginspirasi lebih banyak siswa untuk terus aktif, berprestasi, dan percaya bahwa setiap langkah kecil menuju perubahan akan selalu berarti dan tentu saja, saya tidak sabar untuk bertemu dengan 500 pemuda lainnya  di Universitas Indonesia nanti!

 

OJK dan Pemprov Sumsel Gelar Sultan Muda Digination Fest 2025 Palembang

17 Oktober 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong perluasan inklusi keuangan masyarakat antara lain melalui inovasi digital di kalangan generasi muda. Inovasi digital tersebut diharapkan melahirkan wirausahawan yang mampu menciptakan solusi inovatif dalam meningkatkan inklusi keuangan dan kesejahteraan masyarakat. Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi, dalam festival edukatif “Sultan Muda Digination Fest 2025”, yang digelar OJK bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Jumat.

Hasan dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran para digital natives, yaitu generasi yang tumbuh bersama teknologi digital, yang tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi yang mampu menjembatani kesenjangan ekonomi dan sosial. “Inovasi bukan semata tentang menciptakan teknologi baru, tetapi tentang menghadirkan solusi yang inklusif, yang mampu menjangkau mereka yang selama ini belum tersentuh layanan keuangan formal,” kata Hasan. Menurutnya, inovasi teknologi sektor keuangan memiliki daya ungkit dalam memperluas inklusi keuangan, dan kemajuan bukan diukur dari seberapa canggih alat yang dimiliki, melainkan dari sejauh mana teknologi mampu menghadirkan keadilan ekonomi, membuka akses, dan menumbuhkan rasa percaya di tengah masyarakat.

Hasan menjelaskan bahwa perkembangan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) di Indonesia mengalami akselerasi yang sangat signifikan. OJK melalui bidang ITSK, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) memandang periode ini sebagai fase krusial dalam memperkuat fondasi pengaturan dan pengawasan yang menjadi landasan bagi pertumbuhan ekosistem keuangan digital nasional. Dari hasil percepatan evaluasi Regulatory Sandbox terhadap lebih dari seratus peserta, OJK menetapkan dua model bisnis baru dalam industri jasa keuangan, yaitu Pemeringkat Kredit Alternatif (PKA) dan Penyelenggara Agregasi Jasa Keuangan (PAJK). Keduanya kini menjadi instrumen kunci dalam memperluas akses pembiayaan, meningkatkan transparansi informasi, serta memperkuat inklusi keuangan.

Literasi Keuangan Daerah Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Selatan Cik Ujang, menyampaikan apresiasi atas peran OJK dalam memperkuat ekosistem wiraswasta muda dan meningkatkan literasi keuangan di daerah, khususnya di Sumatera Selatan. “Kami mengapresiasi langkah konkret OJK melalui program Sultan Muda. Kegiatan ini sejalan dengan misi Pemprov Sumsel dalam membentuk sumber daya manusia unggul, membekali generasi muda dengan literasi keuangan digital, dan menjadikan mereka bagian dari transformasi ekonomi daerah yang inklusif,” kata Cik Ujang.

Menurutnya, kolaborasi Sultan Muda Digination Fest 2025 sejalan dengan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menciptakan generasi muda yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki daya saing global, serta semangat kewirausahaan yang tangguh. Kolaborasi strategis antara OJK dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Sultan Muda Digination Fest 2025 mendorong lahirnya generasi muda yang inklusif, kreatif, dan siap menjadi pelaku utama ekonomi masa depan. Festival ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk memperkuat literasi keuangan, mendorong inklusi, serta menumbuhkan semangat inovasi digital, sejalan dengan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan dalam mewujudkan 100.000 Sultan Muda Sumsel.

Festival ini merupakan bagian dari program Digital Financial Innovation (Digination) OJK yang diinisiasi sejak 2024. Kegiatan ini menjadi ruang kolaboratif bagi pelajar, mahasiswa, komunitas, dan pelaku UMKM untuk belajar dan tumbuh bersama dalam ekosistem keuangan digital yang sehat dan kreatif. Acara turut dihadiri Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan Arifin Susanto, pimpinan Industri Jasa Keuangan (IJK), kementerian/lembaga, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), organisasi kewirausahaan, komunitas UMKM, serta ratusan wirausahawan muda dari berbagai daerah di Sumatera Selatan. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 17 - 19 Oktober 2025 ini, menghadirkan rangkaian acara yang menarik, meliputi Sultan Muda Digination Summit, Sultan Muda Financial Expo and Entrepreneur Zone, Sultan Muda Digination Competition, serta Sultan Muda Digination Run yang merupakan puncak acara, sekaligus momentum peluncuran Sultan Muda Privilege Card. Sultan Muda Digination Fest 2025 mencatat rekor sebagai kegiatan Digination terbesar di Indonesia, karena diikuti lebih dari 4.500 peserta, terdiri atas 1.800 peserta seminar dan expo kewirausahaan digital, serta 2.700 peserta Digination Run. 

Jakarta, 17 Oktober 2025 — PT PLN Batam menandatangani Perjanjian Engineering, Procurement, and Construction (EPC) untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Batam #1 berkapasitas 120 MW melalui kerja sama operasi (KSO) PT PP (Persero) Tbk, PT Atamora Tehnik Makmur, dan PT Sinergi Pratama Sukses.

Penandatanganan ini menjadi langkah strategis PLN Batam dalam memperkuat sistem ketenagalistrikan di wilayah Batam dan Kepulauan Riau, sekaligus mempercepat realisasi proyek pembangkit berteknologi tinggi yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Acara digelar di Kantor Unit Bisnis Batam Energy System (UB BES) PLN Batam, Jakarta, dan dihadiri jajaran Direksi, Komisaris, serta perwakilan dari perusahaan mitra.

Direktur Utama PLN Batam, Kwin Fo, menjelaskan bahwa penandatanganan perjanjian EPC ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan pembiayaan melalui skema Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) yang telah ditandatangani sehari sebelumnya (16 Oktober 2025) antara PLN Batam dan konsorsium lembaga keuangan syariah yang terdiri dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

“Momentum hari ini melengkapi langkah besar PLN Batam dalam membangun sistem energi yang lebih tangguh, efisien, dan berkelanjutan. Dengan dukungan mitra keuangan dan pelaksana proyek, kami optimistis PLTGU Batam #1 akan menjadi proyek percontohan nasional dalam hal efisiensi, integritas, serta keberlanjutan energi,” ujar Kwin Fo, Direktur Utama PT PLN Batam.

Lebih lanjut, Kwin Fo menegaskan bahwa proyek PLTGU Batam #1 akan menggunakan teknologi combined cycle dengan konfigurasi dua gas turbin, dua Heat Recovery Steam Generator (HRSG), dan satu turbin uap, yang mampu meningkatkan efisiensi energi sekaligus menurunkan emisi karbon.

“Proyek ini bukan hanya tentang membangun pembangkit listrik, tetapi juga tentang membangun kepercayaan, kemampuan industri nasional, dan masa depan energi Batam. Dengan sinergi semua pihak, seperti pemerintah, perbankan, pelaku industri, dan masyarakat, kami yakin proyek ini akan menjadi contoh nyata keberhasilan kolaborasi antara BUMN dan sektor swasta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” lanjutnya.

Proyek PLTGU Batam #1 diharapkan menjadi tonggak baru ketahanan energi di Batam, sekaligus mendukung pertumbuhan industri dan investasi di wilayah tersebut. Dengan realisasi proyek ini, PLN Batam menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan energi bersih, andal, dan efisien bagi masyarakat serta pelaku usaha di Batam dan Kepulauan Riau.

“Melalui proyek ini, PLN Batam ingin memastikan bahwa setiap langkah transformasi energi membawa manfaat nyata bagi masyarakat, memperkuat daya saing daerah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup Kwin Fo.

PLTGU ini akan dibangun di Kawasan Kabil, Batam, dengan jangka waktu pelaksanaan hingga September 2028. Proyek ini juga merupakan bagian dari strategi PLN Batam untuk mendukung transisi energi nasional menuju Net Zero Emission 2060.

Sebagai pelaksana proyek, KSO PT PP (Persero) Tbk bersama PT Atamora Tehnik Makmur dan PT Sinergi Pratama Sukses menegaskan komitmennya untuk menjalankan proyek dengan standar tertinggi dalam hal kualitas, keselamatan, dan tata kelola.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan PLN Batam kepada Konsorsium PT PP (Persero) Tbk, PT Atamora Tehnik Makmur, dan PT Sinergi Pratama Sukses sebagai penyedia jasa untuk pembangunan Proyek PLTGU Batam #1 berkapasitas 120 MW,” ujar Yul Ari Pramuraharjo, Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PT PP (Persero) Tbk sekaligus Ketua KSO.

Yul Ari menyampaikan bahwa pihaknya optimistis proyek dapat diselesaikan sesuai kontrak dalam waktu 36 bulan, dengan menjaga standar kualitas, keselamatan, dan ketepatan waktu pelaksanaan.

“Sebagai bentuk komitmen, setelah proses negosiasi harga dan penetapan pemenang lelang, kami langsung menandatangani agreement dengan PT Siemens untuk pengadaan gas turbin, termasuk pembukaan Letter of Credit (LC) dan penerbitan Purchase Order (PO),” ungkapnya.

“Sesuai arahan Dewan Komisaris dan Direksi PT PLN Batam, kami akan menjalankan proyek ini dengan berpegang teguh pada prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan kepatuhan terhadap seluruh regulasi. Kami berharap setelah penandatanganan ini, seluruh tim dapat segera bergerak dengan kecepatan penuh di lapangan untuk memastikan proyek berjalan lancar dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Batam,” pungkasnya.

Page 2 of 163

Tentang Kami