Live Streaming
super me

super me

Page 6 of 163

Jakarta — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengelar Webinar ,ini merupakan rangkaian dari World Investor Week (WIW) 2025 yang digagas oleh International Organization of Securities Commissions (IOSCO) dengan tujuan meningkatkan literasi dan pemahaman investor ritel terkait prinsip investasi yang bijak serta strategi pencegahan terhadap penipuan di sektor keuangan.

Otoritas Jasa keuangan (OJK) menegaskan komitmennya untuk menciptakan industri pasar modal yang adil, transparan, dan inklusif, sekaligus menjaga kepercayaan investor.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, pada acara OJK International Webinar bertajuk “Empowering Investors: Invest Wisely and Stay Safe from Fraud and Scams” yang digelar secara hybrid, Kamis (9/10/2025).

Friderica menekankan pentingnya edukasi sebagai bagian krusial dari perlindungan konsumen dalam meningkatkan keyakinan masyarakat menggunakan produk dan jasa keuangan.

 “Membangun kepercayaan konsumen di sektor jasa keuangan sangat esensial. Konsumen tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi bagian vital dalam menjaga stabilitas sistem keuangan,” ujarnya.

Ketua Komite IOSCO untuk Investor Ritel dari Kanada, Camille Beaudoin, memberikan apresiasi atas pelaksanaan webinar ini. Ia menilai kegiatan tersebut dapat memperkuat pemahaman peserta mengenai investasi dan upaya pencegahan kejahatan di sektor jasa keuangan.

Webinar menghadirkan narasumber dari berbagai otoritas jasa keuangan internasional dalam dua sesi diskusi utama. Sesi pertama mengangkat tema “Pentingnya Cerdas Berinvestasi: Dari Investor Pemula Menuju Investor Sejahtera” dengan narasumber dari OJK, Securities and Exchange Board of India (SEBI), Financial Services Agency (FSA) Jepang, dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sesi kedua bertema “Waspada Penipuan: Lindungi Aset Investasi” menghadirkan pembicara dari OJK, Investor and Financial Education Council (IFEC) Hongkong, Monetary Authority of Singapore (MAS), serta dimoderatori oleh Kepala Departemen Keamanan Siber AFTECH Indonesia.

Acara yang digelar secara virtual melalui Zoom ini diikuti lebih dari 2.400 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk pejabat kementerian, lembaga pemerintah, akademisi, mahasiswa, dan pelaku industri keuangan.

Sebagai otoritas yang menjaga kepentingan konsumen dan stabilitas sektor jasa keuangan, OJK konsisten mendorong literasi dan inklusi keuangan di tingkat nasional dan internasional.

Pelaksanaan webinar internasional ini merupakan wujud dukungan OJK terhadap kampanye WIW 2025, dengan harapan dapat memperkuat perlindungan investor dan menciptakan ekosistem investasi yang aman, transparan, dan berkelanjutan.(Iman)

Yogyakarta, 7 Oktober 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya untuk menjaga stabilitas sektor keuangan di tengah disrupsi teknologi digital dan perubahan tatanan geopolitik global yang mempengaruhi perkembangan sektor jasa keuangan.

“Yang paling penting adalah kita bisa benar-benar melihat dua perubahan tadi, bukan hanya dari segi ancamannya, tantangannya, potensi disrupsinya, tapi justru peluang yang luar biasa besarnya yang akan kita bisa manfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan kemampuan yang ada di bangsa dan negara kita,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam pembukaan kegiatan The 3rd OJK International Research Forum 2025 yang diselenggarakan di Yogyakarta, Senin (6/10).

Mahendra mengatakan, OJK terus berupaya memaksimalkan berbagai peluang besar yang muncul dari kemajuan teknologi, sekaligus memastikan kemampuan untuk mengantisipasi risikonya melalui pengaturan dan penerapan kode etik yang tepat dalam mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan.

“Kata kunci digital resilience menjadi sangat penting, menyeimbangkan antara peluang yang begitu luar biasa dengan kemungkinan-kemungkinan kita untuk tetap mampu memitigasi, mengendalikan, dan mengaturnya,” tambah Mahendra.

The 3rd OJK International Research Forum berlangsung selama dua hari dengan menghadirkan berbagai pembicara yang merupakan peneliti dan ahli keuangan baik dari dalam maupun luar negeri.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara dalam sambutan pembukaan forum hari kedua menyampaikan bahwa perkembangan pesat kecerdasan buatan telah mengubah struktur pasar tenaga kerja global. Menurut World Economic Forum, permintaan terhadap profesi Big Data Specialist, FinTech Engineer, serta AI dan Machine Learning Specialist diproyeksikan meningkat lebih dari 80 persen dalam lima tahun ke depan.

“Perubahan ini membuka peluang besar bagi tenaga kerja untuk beralih ke sektor digital, asalkan didukung strategi reskilling dan upskilling yang tepat. Dengan membangun ekosistem talenta yang adaptif, transisi menuju ekonomi digital dapat berlangsung adil dan melahirkan tenaga kerja yang relevan serta kompetitif,” kata Mirza.

Lebih lanjut, Mirza menyampaikan bahwa OJK tengah merumuskan kebijakan mengenai tata kelola kecerdasan buatan di sektor perbankan sebagai langkah antisipasi terhadap percepatan transformasi digital.

“Penerapan kecerdasan buatan juga telah dilakukan di internal OJK melalui pengembangan OSIDA (OJK SupTech Integrated Data Analytics), yakni platform analitik terpadu yang dikembangkan untuk memperkuat fungsi pengawasan berbasis data,” kata Mirza.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman hadir dalam penutupan dan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam The 3rd OJK International Research Forum 2025 dengan baik.

“Kami memandang bahwa semua ini kita lakukan demi kebaikan negeri ini, bahwa riset adalah basis untuk membuat kebijakan, termasuk juga demikian di OJK. Dengan demikian kita yakin bahwa Indonesia Emas 2045 InsyaAllah kita dapat capai dengan baik,” ucap Agusman.

Acara dihadiri lebih dari 350 peserta luring dan lebih dari 2.000 peserta daring, serta menghadirkan narasumber akademisi, praktisi, dan regulator dari berbagai institusi dalam dan luar negeri.

Selain diskusi tematik tentang kecerdasan buatan dan stabilitas ekosistem keuangan, forum ini juga menampilkan presentasi 3 finalis Karya Tulis Ilmiah Karisma 2025, yang diikuti oleh hampir 300 karya ilmiah dari berbagai universitas dan lembaga riset di Indonesia. Karya delapan peserta terbaik akan dipublikasikan melalui jurnal yang dikelola oleh OJK, the International Journal of Financial Systems (IJFS).

Jakarta (09/10/2025) - BPJS Kesehatan memberikan penghargaan kepada sejumlah fasilitas kesehatan yang dinilai berkomitmen  dalam menghadirkan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang lebih baik. Di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara, keberadaan Program JKN telah menjadi kebutuhan nyata bagi jutaan rakyat Indonesia. Karena itu, seluruh fasilitas kesehatan wajib memberikan pelayanan terbaik bagi peserta. 

Penghargaan yang diberikan BPJS Kesehatan tahun ini mengusung semangat “Seva Paramahita”, yang menjadi landasan nilai dalam pemberian apresiasi kepada faskes terbaik. Istilah “Seva” bermakna pelayanan kepada sesama dengan tulus sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui tindakan nyata, sedangkan “Paramahita” berarti kualitas luhur atau kesempurnaan yang menjadi jalan menuju kebaikan.

Dengan filosofi tersebut, BPJS Kesehatan berharap seluruh faskes terus menumbuhkan semangat pelayanan yang penuh integritas, empati, dan profesionalitas demi kebaikan bersama. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menegaskan bahwa keberhasilan Program JKN tidak lepas dari kontribusi faskes di seluruh tingkatan. Ia menyebut, sinergi yang kuat antara BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi fondasi keberlanjutan sistem jaminan kesehatan nasional. 

“Program JKN adalah milik kita bersama. Kami percaya, dengan sinergi yang kuat dan komitmen bersama, Program JKN akan terus menjadi harapan seluruh masyarakat dalam menjamin layanan kesehatan. Selain itu, hadirnya Program JKN sekaligus wujud nyata hadirnya negara dalam melindungi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Ghufron, Kamis (9/10). 

Per 1 Oktober 2025, jumlah kepesertaan Program JKN sudah mencapai 282,7 juta peserta atau 98,6% dari jumlah penduduk. Sebagai upaya memperkuat akses layanan, BPJS Kesehatan terus menjalin kerja sama dengan rumah sakit apung dan rumah sakit bergerak, serta memberikan kompensasi bagi Daerah Belum Tersedia Faskes Memenuhi Syarat (DBTMFS). Langkah ini memastikan masyarakat di wilayah terpencil tetap dapat memperoleh layanan kesehatan yang dijamin Program JKN. 

Selain itu, berbagai inovasi juga dilakukan untuk menyederhanakan alur pelayanan, di antaranya penggunaan NIK/KTP sebagai identitas tunggal di faskes, fitur pendaftaran terjadwal di aplikasi Mobile JKN, serta simplifikasi proses rujukan bagi pasien hemodialisa, thalassemia, hemofilia, dan peserta program rujuk balik. 

“BPJS Kesehatan juga telah memperkuat fondasi digital sistem pelayanan di fasilitas kesehatan. Melalui optimalisasi layanan digital, BPJS Kesehatan juga berupaya mengelola Program JKN dengan transparan. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (PIF FPKTP) dan penambahan fitur laporan Kekosongan Obat pada Aplikasi Apotek Online,” tambah Ghufron. 

Portal Informasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (PIF FPKTP) merupakan dashboard berisi profil pelayanan kesehatan yang dapat diakses oleh setiap fasilitas kesehatan atas informasi pengelolaan pelayanan JKN secara lengkap dan terkini. Fasilitas Kesehatan dapat memantau proses pengajuan klaim, pembayaran kapitasi dan non kapitasi, data utilisasi pelayanan kesehatan, pelaksanaan komitmen dan mutu pelayanan seperti overview keluhan peserta. 

Sementara itu, BPJS Kesehatan juga mendorong peningkatan transparansi ketersediaan obat di fasilitas kesehatan melalui fitur laporan Kekosongan Obat pada Aplikasi Apotek Online. Inovasi ini memungkinkan faskes melaporkan stok obat secara real time sehingga respon terhadap potensi kekosongan dapat dilakukan lebih cepat. 

“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa JKN bukan hanya program pemerintah, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia. Dengan semangat gotong royong dan inovasi yang berkelanjutan, kita bersama menjaga keberlangsungan sistem jaminan kesehatan yang adil dan inklusif bagi semua,” tutup Ghufron. 

Pada kesempatan yang sama, BPJS Kesehatan juga memberikan penghargaan khusus atas peran dan kontribusi dalam pemberian kompensasi pada pelayanan kesehatan Program JKN di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan Memenuhi Syarat (DBTFMS) Tahun 2025. 

Penghargaan tersebut diberikan kepada Puskesmas Taman Mataru Kabupaten Alor dan Rumah Sakit Kapal Nusa Waluya II. 

Berikut Daftar Pemenang Fasilitas Kesehatan Berkomitmen Terbaik dalam Pelayanan Kesehatan Program JKN Tingkat Nasional Tahun 2025. 

Kategori Klinik Pratama

Peringkat Pertama : Klinik Pertama Dokter Vitis Kabupaten Kediri

Peringkat Kedua : Klinik Aisyiyah Siti Hajar Kota Tegal

Peringkat Ketiga : Klinik Pratama Jentera Medika Kota Jambi 

Kategori Tempat Praktik Mandiri Dokter

Peringkat Pertama : Dokter Fitrijah Kabupaten Jombang

Peringkat Kedua : Dokter Wiwi Marma Kota Padang

Peringkat Ketiga : Dokter Hasnur Elfiyeni Kota Banda Aceh 

Kategori Puskesmas

Peringkat Pertama : UPTD Puskesmas Lamno Kabupaten Aceh Jaya

Peringkat Kedua : Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri

Peringkat Ketiga : UPTD Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor 

Kategori Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi

Peringkat Pertama : Dokter Gigi Dewi Susanty Kota Bukittinggi

Peringkat Kedua : Dokter Gigi Willy Kota Palembang

Peringkat Ketiga : Dokter Gigi Ivony Yesikertasari Kota Jayapura 

Kategori Rumah Sakit D Pratama

Peringkat Pertama : RSUD Dr. Ir. H. Ibnu Saleh, MM Kabupaten Bangka Tengah

Peringkat Kedua : RSUD Kelas D Pratama Bulu Paccing Bikeru Kabupaten Sinjai

Peringkat Ketiga : RSUD Pratama Selaparang Kabupaten Lombok Timur 

Kategori Klinik Utama

Peringkat Pertama : Klinik Jantung Hasna Medika Kota Malang

Peringkat Kedua : Klinik Utama Medika Antapani Kota Bandung

Peringkat Ketiga : Klinik Utama Alif Medika Kabupaten Luwu Utara

 

Kategori Rumah Sakit Kelas D

Peringkat Pertama : RS Hasyim Asy'ari Kabupaten Jombang

Peringkat Kedua : RSUD Cabangbungin Kabupaten Bekasi

Peringkat Ketiga : RS Pertamina Kota Dumai 

Kategori Rumah Sakit Kelas C

Peringkat Pertama : RSI Aisyiyah Kota Malang

Peringkat Kedua : RS Bunda Kota Palembang

Peringkat Ketiga : RS Bhayangkara Kota Manado 

Kategori Rumah Sakit Kelas B

Peringkat Pertama : RS Santa Maria Kota Pekanbaru

Peringkat Kedua : RSUD Welas Asih Provinsi Jawa Barat

Peringkat Ketiga : RSD Kota Tidore Kepulauan Kota Tidore Kepulauan 

Kategori Rumah Sakit Kelas A

Peringkat Pertama : RSUD Dokter Soetomo Kota Surabaya

Peringkat Kedua : RSPAD Gatot Soebroto Kota Jakarta Pusat

Peringkat Ketiga : RSUP Dokter M. Djamil Kota Padang 

Kategori Rumah Sakit Khusus

Peringkat Pertama : RSJD Dokter Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

Peringkat Kedua : RSIA Selasih Medika Kota Bekasi

Peringkat Ketiga : RS Paru Manguharjo Kota Madiun

 

Disinyalir masih rendahnya Pad dari sektor Retribusi Penempatan orang asing jauh dari jumlah data kunjungan melalui ke imigrasian sehingga mengakibatkan Retrubusi TKA menjadi Rendah hal tersebut tentunya menjadi perhatian DisnakerTrans kepri untuk dapat segera mendata sekaligus Razia terkait keberadaan TKA di tiap tiap Perusahaan yang mempekerjaan orang asing apakah sesui dengan data yang disampaikan atau sebaliknya.

"kemudian kita juga akan melihat apakah hak hak pekerja yang ada sudah di jamin terkait jaminann sosialnya dan lain lain sehingga data tersebut menjadi data acuan yg sdh di himpun dalam data WLKP kementrian Tenaga Kerja Apakah bentuknya sidak atau razia akan kami sampaikan nanti ,"ujar Diky wijaya selaku kepala Dinas Tenagakerja Provinsi Kepulauan Riau.

Terletak di kepulauan, perairan menjadi bagian penting bagi kehidupan masyarakat Batam. Tercemarnya laut dan pesisir dapat memengaruhi kualitas hidup masyarakat sekaligus merusak ekosistem lokal,sehingga menjaga kebersihan lingkungan laut menjadi tanggung jawab bersama.Dalam rangka World Cleanup Day 2025, tim Oakwood Hotel & amp; Apartments Grand Batam ikutberpartisipasi dalam aksi bersih-bersih di Batu Ampar, bersama komunitas lokal Batu Merah dan Bank Sampah. Kegiatan ini digagas oleh Free The Sea, yang mengadakan aksi bersih-bersih di berbagai titik strategis di Kota Batam.


Partisipasi Oakwood menunjukkan komitmen hotel untuk terlibat secara aktif dalam pelestarian lingkungan. Tim hotel tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga ikut membersihkan area sekitar,mendukung semangat gotong-royong, dan mendorong masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap kebersihan laut dan pesisir. Sebagai bagian dari inisiatif Ascott Cares, Oakwood Hotel & Apartments Grand Batam juga terus
menerapkan praktik ramah lingkungan di fasilitasnya. Hotel menyediakan botol non-plastik di setiap kamar tamu dan ruang pertemuan, sebagai langkah nyata mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.


Langkah ini sejalan dengan tujuan global Ascott untuk mendukung keberlanjutan dan pengelolaan limbah yang lebih baik, sekaligus mengedukasi tamu dan staf tentang pentingnya menjaga lingkungan. Aksi bersih-bersih di Batam dilakukan secara serentak di 8 lokasi utama, mulai dari kawasan pantai hingga wilayah pemukiman, termasuk Piayu Laut, Pantai Nongsa, Setokok, SP Plaza, Pulau Buluh, dan Patam Lestari. Kegiatan ini juga mencakup kecamatan Sekupang, Batu Aji, Nongsa, Sei Beduk, Sagulung, Batam Kota, Lubuk Baja, Bulang, Bengkong, dan Batu Ampar.


Melalui partisipasi ini, Oakwood Hotel & amp; Apartments Grand Batam berharap dapat menjadi contoh bagi masyarakat dan tamu hotel dalam menjaga kebersihan lingkungan, mendorong perubahan positif, dan
memperkuat kesadaran akan pentingnya pelestarian laut dan pesisir.

Purwokerto, 8 Oktober 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Kuliah Umum Literasi Keuangan Syariah bagi dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Selasa (07/10) yang bertujuan mendorong perencanaan keuangan yang bijak dengan memahami asuransi syariah, dan menumbuhkan peran civitas academica sebagai agen perubahan menuju Indonesia Emas 2045.

Kuliah umum bertema “Expect the Unexpected, Plan for the Better Future ini dihadiri Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono, Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Yulius Bhayangkara dan perwakilan pimpinan UMP.

Dalam paparannya, Ogi Prastomiyono menjelaskan manfaat produk asuransi yang membantu masyarakat mengalihkan (transfer) dampak kerugian finansial yang bersifat low probability–high impact. (Istilah dalam manajemen risiko yang menggambarkan suatu peristiwa yang sangat jarang terjadi tetapi akan menyebabkan kerugian atau konsekuensi yang sangat besar jika terjadi).

Sementara pada asuransi syariah, prinsipnya adalah ta’awun (tolong-menolong) dan sharing of risk dengan akad yang jelas (bebas dari gharar, maysir, dan riba), serta pengelolaan Dana Tabarru’ sebagai milik kolektif peserta.

“Dengan ekosistem halal yang kian luas, asuransi syariah relevan untuk berbagai kebutuhan, dari perjalanan haji/umrah, asuransi mikro syariah bagi pedagang, asuransi pertanian syariah untuk gagal panen, hingga proteksi aset UMKM. Inovasi produk ini membuat proteksi semakin terjangkau dan dekat dengan keseharian kita,” kata Ogi.

Ogi menyampaikan bahwa sebagai generasi muda, mahasiswa perlu sejak dini merencanakan masa depan yang baik termasuk merencanakan keuangan dengan salah satunya memanfaatkan produk asuransi.

“Adik-adik sekalian adalah generasi emas yang akan menjadi tulang punggung dari visi besar negara kita: Indonesia Emas 2045. Salah satu pilar utama untuk mencapai visi tersebut adalah peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM), dan mahasiswa menjadi salah satu motor penggeraknya,” tambahnya.

Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia Yulius Bhayangkara dalam kesempatannya mengharapkan kegiatan kuliah umum ini bisa meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap pentingnya berasuransi.

“Acara ini merupakan bagian upaya bersama Industri Jasa Keuangan Perasuransian dan OJK serta civitas academica untuk terus meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia mengenai perasuransian di Indonesia melalui kegiatan edukasi ini,” ujar Yulius.

Wakil Rektor 1 bidang Akademik dan Kerja Sama UMP, Saefurrohman menyampaikan pentingnya bagi Gen Z untuk tidak takut berasuransi karena manfaatnya yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Sebelumnya, OJK bersama Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) juga telah menyelenggarakan training of trainers bagi sekitar 150 dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen OJK untuk terus mendorong peningkatan literasi keuangan syariah di kalangan akademisi.

Sebagai langkah konkret untuk menindaklanjuti penguatan literasi, acara ini juga menjadi saksi penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Sinergi Asuransi Syariah. Kolaborasi antara Industri Asuransi Syariah dengan UMP dan UIN Saizu ini diharapkan menjadi titik awal sebuah ekosistem baru antara regulator, industri, dan akademisi untuk melahirkan inovasi dan meningkatkan literasi secara berkelanjutan.

Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan seruan "Lindungi Ikhtiarmu, Majukan Negerimu!" sebagai pengingat untuk menjadikan produk keuangan syariah, khususnya asuransi, sebagai pernyataan ikhtiar untuk melindungi aset berharga dan membangun ekonomi yang lebih tangguh.

Batam, 06 Oktober 2025 – Setelah sukses mencatat penjualan perdana Renewable Energy Certificate (REC) kepada PT Volex Indonesia sebagai bukti nyata dukungan terhadap transisi energi, PT PLN Batam kembali melangkah maju dengan menjalin kerja sama strategis bersama PT Avecode Internasional. Kolaborasi ini difokuskan pada pengembangan solar panel dan micro Energy Storage System (ESS) sebagai solusi penyimpanan energi terbarukan yang efisien, andal, dan berkelanjutan.

Inisiatif bersama ini dirancang tidak hanya untuk kebutuhan Batam, tetapi juga sebagai peluang memperluas pengembangan ke luar daerah. Langkah ini menegaskan keseriusan PLN Batam dalam memperkuat portofolio energi hijau sekaligus mendukung roadmap pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) 2060.

Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha PT PLN Batam, Raditya Surya Danu, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan wujud nyata konsistensi PLN Batam dalam memperluas inisiatif energi terbarukan melalui sinergi dengan mitra strategis.

“Dengan hadirnya teknologi solar panel dan micro ESS, kami yakin ketersediaan energi bersih di Batam maupun wilayah lainnya dapat semakin terjamin, andal, dan berkelanjutan.” ujar Danu.

Lebih lanjut ia menambahkan, sebagai pemegang Wilayah Usaha Listrik (Wilus) di Batam, PLN Batam memiliki peran penting dalam memastikan ketersediaan, distribusi, dan keberlanjutan pasokan tenaga listrik bagi masyarakat maupun industri.

Perwakilan PT Avecode Internasional, Mr. Kim, menyampaikan kebanggaannya dapat bermitra dengan PLN Batam.

“Kompetensi kami dalam manufaktur solar panel dan micro ESS akan melengkapi peran PLN Batam sebagai pemegang Wilus, sehingga bersama-sama kita bisa mendukung transisi energi nasional menuju masa depan yang lebih hijau,” ungkapnya.

Dengan adanya kolaborasi ini, PLN Batam semakin mempertegas posisinya sebagai pionir penyedia energi hijau di kawasan Batam. Melalui pengembangan solar panel dan micro ESS, PLN Batam tidak hanya mendukung pemenuhan kebutuhan listrik berbasis energi terbarukan, tetapi juga memperkuat daya saing Batam sebagai kawasan industri strategis yang ramah lingkungan dan kompetitif secara global.

Langkah ini sekaligus menjadi kelanjutan dari capaian sebelumnya, yakni penjualan REC pertama kepada pelanggan industri. Kedua inisiatif ini memperlihatkan konsistensi PLN Batam dalam membangun ekosistem energi bersih yang kredibel, transparan, dan diakui secara internasional, demi mewujudkan visi besar: “Sustainability Energy for Digital Industry 4.0.”

The 3rd OJK International Research Forum 2025

Yogyakarta, 7 Oktober 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya untuk menjaga stabilitas sektor keuangan di tengah disrupsi teknologi digital dan perubahan tatanan geopolitik global yang mempengaruhi perkembangan sektor jasa keuangan. “Yang paling penting adalah kita bisa benar-benar melihat dua perubahan tadi, bukan hanya dari segi ancamannya, tantangannya, potensi disrupsinya, tapi justru peluang yang luar biasa besarnya yang akan kita bisa manfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan kemampuan yang ada di bangsa dan negara kita,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam pembukaan kegiatan The 3rd OJK International Research Forum 2025 yang diselenggarakan di Yogyakarta, Senin (6/10).

Mahendra mengatakan, OJK terus berupaya memaksimalkan berbagai peluang besar yang muncul dari kemajuan teknologi, sekaligus memastikan kemampuan untuk mengantisipasi risikonya melalui pengaturan dan penerapan kode etik yang tepat dalam mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan. “Kata kunci digital resilience menjadi sangat penting, menyeimbangkan antara peluang yang begitu luar biasa dengan kemungkinan-kemungkinan kita untuk tetap mampu memitigasi, mengendalikan, dan mengaturnya,” tambah Mahendra. The 3rd OJK International Research Forum berlangsung selama dua hari dengan menghadirkan berbagai pembicara yang merupakan peneliti dan ahli keuangan baik dari dalam maupun luar negeri. Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara dalam sambutan pembukaan forum hari kedua menyampaikan bahwa perkembangan pesat kecerdasan buatan telah mengubah struktur pasar tenaga kerja global.

Menurut World Economic Forum, permintaan terhadap profesi Big Data Specialist, FinTech Engineer, serta AI dan Machine Learning Specialist diproyeksikan meningkat lebih dari 80 persen dalam lima tahun ke depan. “Perubahan ini membuka peluang besar bagi tenaga kerja untuk beralih ke sektor digital, asalkan didukung strategi reskilling dan upskilling yang tepat. Dengan membangun ekosistem talenta yang adaptif, transisi menuju ekonomi digital dapat berlangsung adil dan melahirkan tenaga kerja yang relevan serta kompetitif,” kata Mirza. Lebih lanjut, Mirza menyampaikan bahwa OJK tengah merumuskan kebijakan mengenai tata kelola kecerdasan buatan di sektor perbankan sebagai langkah antisipasi terhadap percepatan transformasi digital.

“Penerapan kecerdasan buatan juga telah dilakukan di internal OJK melalui pengembangan OSIDA (OJK SupTech Integrated Data Analytics), yakni platform analitik terpadu yang dikembangkan untuk memperkuat fungsi pengawasan berbasis data,” kata Mirza. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman hadir dalam penutupan dan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam The 3rd OJK International Research Forum 2025 dengan baik. “Kami memandang bahwa semua ini kita lakukan demi kebaikan negeri ini, bahwa riset adalah basis untuk membuat kebijakan, termasuk juga demikian di OJK.

Dengan demikian kita yakin bahwa Indonesia Emas 2045 InsyaAllah kita dapat capai dengan baik,” ucap Agusman. Acara dihadiri lebih dari 350 peserta luring dan lebih dari 2.000 peserta daring, serta menghadirkan narasumber akademisi, praktisi, dan regulator dari berbagai institusi dalam dan luar negeri. Selain diskusi tematik tentang kecerdasan buatan dan stabilitas ekosistem keuangan, forum ini juga menampilkan presentasi 3 finalis Karya Tulis Ilmiah Karisma 2025, yang diikuti oleh hampir 300 karya ilmiah dari berbagai universitas dan lembaga riset di Indonesia. Karya delapan peserta terbaik akan dipublikasikan melalui jurnal yang dikelola oleh OJK, the International Journal of Financial Systems (IJFS).

Berikut adalah pemenang Karya Tulis Ilmiah Karisma 2025: 1. Juara 1 dengan judul karya tulis “Ripples from the White House – Unmasking Global Stock Shocks and Indonesia’s Fragile Exposure” oleh Eunizoe Lael Octauno dan Cakasana Hanun Atmaka; 2. Juara 2 dengan judul karya tulis “From Space to Policy: Leveraging Remote Sensing and Generative AI to Unlock Village-Level Insights for Green Finance and Carbon Market Integration in Indonesia” oleh Salwa Rizqina, Natasya Afira, dan Arie Wahyu; dan 3. Juara 3 dengan judul karya tulis “Revisiting the Effect of Lending Rate on Credit Volume and Monetary Transmission through the Credit Channel” oleh Erin Glory Pavayosa, Mohammad Alvin Prabowosunu, dan Afif Narawangsa.

Batam – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad, menegaskan bahwa sektor manufaktur masih menjadi tulang punggung utama perekonomian Batam. Meski demikian, ia juga menyoroti potensi besar sektor data center yang kini mulai menjadi “idola baru” bagi para investor.

“Kami katakan bahwa manufaktur masih menjadi unggulan, dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Batam mencapai sekitar 56 hingga 60 persen,” ujar Amsakar disela-sela acara silaturahmi dan coffee Morning bersama awak media dan Pimpinan BP Batam pada Selasa (7/10/2025) pagi di Kopi Boemi, Batam Centre.

Menurutnya, geliat industri manufaktur yang kuat menjadi bukti ketahanan ekonomi Batam selama ini. Namun, di sisi lain, Amsakar mengungkapkan bahwa tren global kini menunjukkan peningkatan minat investasi di sektor data center.

Ia menjelaskan, pembangunan data center memang membutuhkan kesiapan infrastruktur yang tinggi, seperti pasokan air dan listrik yang besar, serta sumber daya manusia dengan keahlian khusus. “Data center itu investasi yang padat modal, tapi prospeknya sangat menjanjikan,” tambahnya.

Amsakar juga menilai bahwa pengembangan kawasan data center tidak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga membawa pengaruh strategis dalam konteks politik dan keamanan data.

“Kalau satu daerah sudah menjadi pusat data, efeknya luar biasa. Negara-negara lain, termasuk Australia, bisa saja menyimpan data mereka di sana. Jadi selain ekonomi, dampak politik dan geopolitiknya juga besar,” ujarnya.

Amsakar menegaskan, BP Batam akan terus berupaya menarik investasi di dua sektor potensial tersebut — manufaktur dan data center — dengan dukungan dari berbagai pihak termasuk lembaga pendidikan seperti IPB yang turut berperan dalam penyediaan SDM unggul. 

Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia menegaskan hal senada. ia menegaskan besarnya potensi investasi di sektor data center, yang dinilainya akan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi Kota Batam.

“Investasi data center itu sangat besar. Lapangan kerja yang diciptakan memang tidak banyak, tapi membutuhkan tenaga ahli dengan kemampuan tinggi dan berpenghasilan besar,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pembangunan data center juga akan berimplikasi pada berbagai sektor, termasuk peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari penggunaan sumber daya seperti air.

“Data center pakai air banyak, dan itu juga menyumbang PNBP dari sisi SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum). Jadi, kontribusinya cukup luas,” tambahnya.

Li Claudia menegaskan bahwa Batam memiliki potensi ekonomi besar, meski lahan yang tersisa kini semakin terbatas tinggal sekitar seratus hektare lebih. Karena itu, kami berupaya mencari sumber-sumber PNBP lain, tidak hanya dari lahan,” ungkapnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepri pada September 2025 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,64% (mtm), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,18% (mtm). Secara tahunan inflasi Kepri tercatat sebesar 2,70% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,19% (yoy). Inflasi juga terjadi pada 3 Kabupaten/Kota IHK di Kepri, yaitu Batam, Tanjungpinang dan Karimun yang masing-masingnya tercatat inflasi sebesar 0,62% (mtm), 0,54% (mtm), dan 0,99% (mtm). Dengan realisasi tersebut, Kepri menduduki inflasi bulanan dengan posisi ke-7 tertinggi di Sumatera. Sedangkan secara tahunan, inflasi Kepri lebih tinggi dibanding inflasi Nasional yang tercatat sebesar 2,65% (yoy).

Berdasarkan kelompok pengeluaran, Inflasi di bulan September 2025 terutama didorong oleh Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya yang mengalami inflasi 2,02% (mtm) dan berkontrribusi 0,14% terhadap realisasi inflasi.  Inflasi kelompok ini utamanya disebabkan oleh kenaikan harga emas perhiasan sejalan dengan eskalasi kondisi geopolitik yang masih berlangsung. Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang mengalami inflasi 1,74% (mtm) dan andil sebesar 0,51%. Inflasi kelompok ini utamanya disebabkan oleh kenaikan harga komoditas cabai merah yang diantaranya disebabkan oleh serangan hama di daerah sentra produksi. Selain itu, kenaikan harga komoditas hortikultura seperti kangkung dan bayam didorong oleh faktor curah hujan tinggi yang terjadi di Provinsi Kepulauan Riau. Adapun inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh Kelompok Transportasi yang mengalami deflasi 0,96% (mtm) seiring dengan tidak adanya hari libur dan HBKN sehingga menahan mobilitas masyarakat.

Terkendalinya inflasi di Kepri tidak terlepas dari kuatnya koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik dilevel provinsi maupun kabupaten/kota. Bank Indonesia secara konsisten bersinergi dengan TPID se-Kepri dalam melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif). Berbagai upaya stabilisasi harga yang dilaksanakan pada bulan September 2025, antara lain (i) Rapat Koordinasi Daerah TPID Provinsi Kepri; (ii) Publikasi Iklan Layanan Masyarakat (ILM) untuk menjaga ekspektasi inflasi tetap terkendali; (iii) Edukasi mengenai inflasi melalui sosialisasi; (iv) Pelatihan hilirisasi olahan cabai kepada klaster UMKM binaan Bank Indonesia; dan (v)Pelaksanaan Capacity Building TPID Provinsi Kepulauan Riau di Jawa Tengah dan menghasilkan 9 Kerjasama Antar Daerah (9 KAD) business to business untuk komoditas bawang merah, cabai, dan beras.

Memasuki bulan Oktober 2025, terdapat beberapa pendorong inflasi yang perlu diwaspadai, antara lain (i) Pergerakan harga emas perhiasan sejalan dengan pergerakan harga emas global akibat ketidakpastian geopolitik yang masih berlangsung dan (ii) Potensi terbatasnya ketersediaan hortikultura akibat tingginya curah hujan. Disisi lain, faktor penahan inflasi kedepan diantaranya :(i)Akselerasi penyaluran beras SPHP pada semester II 2025 dan (ii)Tren penurunan harga minyak dunia.

"Kedepan, Bank Indonesia bersama TPID akan terus memperkuat sinergi untuk stabilitas inflasi di Kepri. Peningkatan produksi pangan, pelaksanaan pasar murah, penguatan KAD serta penguatan koordinasi pengendalian inflasi diharapkan dapat menjaga tekanan inflasi tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1%,"tutup Ardhienus Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau.

 

 

Page 6 of 163

Tentang Kami